loading data...
images

Tetap Aman dan Kreatif di Sekolah

Setelah lebih dari dua tahun bersekolah secara daring, tahun ini perlahan-lahan sekolah mulai membuka kesempatan bagi anak-anak untuk beraktivitas secara tatap muka. Tidak hanya anak yang harus beradaptasi dengan perubahan ini, orang tua pun perlu memastikan keamanan dan kenyamanan anak selama belajar di sekolah terus terjaga.

Menjelang tahun ajaran baru, ada sesuatu yang berbeda. Semangat, kegembiraan dan sekaligus kecemasan membayangi baik orangtua dan peserta didik setelah dua tahun berjuang menghadapi pandemi. Pelaksanaan belajar yang tadinya dilakukan secara daring, kini dilakukan secara langsung dalam ruang-ruang kelas. Anak-anak sekolah yang pada awal pandemi ‘dipaksa’ memindahkan ruang kelas ke depan layar ponsel atau laptop, sebentar lagi akan merasakan kembali serunya berinteraksi secara langsung dengan teman dan guru. Walaupun sudah ada pelonggaran aturan kesehatan seperti diperbolehkannya melepaskan masker di ruang terbuka, hendaknya sekolah tetap menjalani prokes yang selama ini disarankan. Pemakaian masker tetap jadi hal utama untuk menjaga agar anak dan guru terhindar dari aneka virus. Selain itu, mencuci tangan secara rutin terutama saat akan makan, adalah kebiasaan yang sebaiknya diteruskan. Ada tidaknya pandemi, kebersihan pribadi adalah hal penting dalam menjaga kesehatan.

Siapkan peralatan tepat

Dari pandemi kita belajar bahwa virus penyebab penyakit bisa dengan mudah ditularkan, bahkan saat kita pikir kondisi kesehatan sedang baik. Salah satu cara untuk menjaga diri dari penularan penyakit adalah dengan selalu menggunakan barang pribadi untuk diri masing-masing. Khusus untuk hal ini, anak-anak pun perlu diberi pengertian agar mereka terbiasa. Jika sebelum pandemi mereka bisa bebas saling bertukar barang dengan teman di sekolah, maka kini sebaiknya hal tersebut dihindari. Agar anak tidak saling meminjam, pastikan mereka membawa berbagai keperluan sekolah dengan lengkap. Perlengkapan dasar seperti pensil, pulpen, penghapus, penggaris, pensil warna, gunting dan serutan harus selalu ada dalam tas sekolah anak. Boleh juga membekali anak dengan alat tulis cadangan agar mereka tidak perlu meminjam pada teman jika ternyata ada alat tulis yang tidak berfungsi dengan baik.

Alat tulis Aman dan Berkualitas

Saat protokol kesehatan sudah dijalankan dan anak-anak terbiasa memakai peralatan sendiri, hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas alat tulis dan gambar. Dengan alat tulis dan gambar yang bagus, anak bisa lebih fokus belajar dan bebas berkreasi. Bayangkan jika sedikit-sedikit pensilnya patah, atau warna krayon tidak tajam. Wah, bisa jadi aktivitas dan kreativitas anak di sekolah tidak maksimal. Selain berkualitas, penting sekali memilihkan alat tulis dan gambar yang aman. Aman di sini, artinya peralatan tulis dan gambar tidak mengandung bahan berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan anak. Saat asyik menulis, menggambar atau mewarnai, ada risiko residu yang tersentuh, terhirup, atau bahkan tertelan. Alat tulis atau gambar yang mengandung bahan berbahaya atau toxic, bisa menimbulkan dampak fatal terhadap anak. Apa yang harus diperhatikan saat memilih alat tulis dan gambar? Keamanan produk salah satunya bisa dilihat dari dipenuhinya standar keamanan, yang dibuktikan dengan sertifikat tertentu. Standar keamanan EN71 merupakan standar di negara-negara Eropa yang secara spesifik diberlakukan untuk mainan, termasuk alat mewarnai. Standar keamanan lainnya adalah sertifikat CE yang menyatakan suatu produk telah memenuhi syarat keamanan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan untuk negara-negara Eropa. Lambang CE juga disematkan para produk yang dijual di luar Eropa tetapi telah memenuhi standar tersebut. Produk pensil warna dan krayon/oil pastel dari Faber-Castell, telah mendapatkan sertifikat EN71 dan juga lambang CE pada produknya. Ini menandakan bahwa rangkaian produk krayon/oil pastel dan pensil warna Faber-Castell aman digunakan. Selain itu oil pastel dan krayonnya juga menawarkan warna cemerlang untuk pengalaman menggambar dan mewarnai yang lebih mengasyikkan. Pensil warna Faber-Castell hadir dalam beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ada Classic Colour Pencil dengan desain berbentuk heksagonal, dan ada juga juga pensil warna Grip dengan bentuk pensil segitiga untuk genggaman yang lebih nyaman. Untuk anak usia balita, tersedia pilihan jumbo grip agar lebih mudah dipegang tangan mungilnya. Bahan pensil yang kuat juga membuatnya lebih tahan banting sehingga lebih awet.

Asah Lagi Kreativitas

Salah satu hal yang membuat orangtua agak cemas saat anak menjalani pembelajaran secara daring adalah berkurangnya kreativitas. Aktivitas seperti menggambar, mewarnai, dan membuat prakarya bisa jadi terasa berbeda saat dilakukan bersama-sama dalam ruang kelas, dibandingkan dengan lewat layar gadget. Kini saat sekolah kembali dibuka, orangtua dan anak kembali punya keleluasaan mengasah kreativitas di rumah, untuk dibawa ke ruang kelas nanti. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

Aman Berkreasi Anak Kreatif

Kembali ke Sekolah bersama Faber-Castell

Read more

Creative Photo Competition

Jangan buang invoice belanja kamu. Belanja alat tulis dan alat gambar Faber-Castell dari mana saja, kamu bisa dapat hadiah produk tambahan senilai lebih dari puluhan juta rupiah loh

Read more

Siapkan ruang dan alat

Tidak perlu menyiapkan ruangan khusus, tapi tentukan satu lokasi di rumah tempat anak bebas berkreasi. Tempatkan alat-alat seperti mainan, cat air, krayon, kertas, kanvas atau media lainnya untuk dipergunakan anak. Kapan pun anak punya ide berkreasi, ada tempat untuk menuangkan ide. Biarkan anak memantik kembali kreativitasnya dalam zona nyaman tersebut.

Kenali minat

Perhatikan hal-hal apa saja yang disukai anak, lalu fasilitasi sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan kreativitas. Misalnya jika anak lebih nyaman menggunakan krayon dibanding pensil, sediakan alat yang dibutuhkan sehingga mereka bebas berkreasi kapan saja.

Ikut les atau klub

Tidak ada salahnya mengikutsertakan anak dalam klub sesuai dengan minat bakat mereka. Di dalam klub atau sanggar, anak juga bisa mempelajari kembali kemampuan sosial saat berinteraksi dengan teman-teman baru.

Puji dan hargai

Saat anak menghasilkan karya, berikan pujian dan apresiasi atas usahanya. Misalnya saat anak berhasil membuat kolase dari serpihan kertas, ungkapkan penghargaan atas kreativitasnya. Dengan demikian anak akan lebih semangat berkreasi dan mencari cara-cara baru dalam mewujudkan imajinasinya.

Buat galeri

Kumpulkan hasil karya anak dan buat tempat khusus untuk menyimpan atau memajangnya. Bisa di dinding kamarnya, atau di ruangan yang bisa dilihat oleh siapa pun yang berkunjung. Anggap saja ini sebagai galeri pribadi tempat anak menunjukkan kreativitasnya.

Bebaskan ekspresi

Anak ingin mewarnai gunung dengan warna ungu? Pohon berwarna emas? Biarkan saja. Bebaskan anak untuk mewujudkan imajinasi mereka dan berkreasi seluas-luasnya. Tidak perlu memberikan petunjuk ketika anak berkreasi, kecuali jika mereka meminta bantuan saat kesulitan menggunakan alat.

Ikut terlibat

Di sisi lain, temani anak saat mereka berkreasi sebagai bentuk dukungan. Ikutlah berkreasi bersama anak, ikuti imajinasi mereka, dan jadikan momen ini untuk meingkatkan bonding antara anak dengan orangtua. Saat anak melihat orangtua juga membuat kreasi, ini bisa menjadi dorongan semangat agar mereka menjadi lebih kreatif

Waktu dan lokasi leluasa

Kreativitas bisa diasah kapan saja dan di mana saja. Misalnya saat sedang bermain di taman, ambil daun-daun kering dan susun menjadi kolase. Atau ketika menghabiskan waktu di pantai, jadikan hamparan pasir sebagai area berkreasi, seperti menggambar atau membuat kota dari pasir.

Jangan dipaksa

Bagi anak-anak, hal terpenting dari aktivitas mereka adalah perasaan senang. Saat anak sudah mulai jenuh, tidak perlu dipaksa meneruskan karya mereka. Khawatirnya, anak tidak lagi menikmati proses kreatif yang mereka jalani dan akhirnya mogok. Biarkan anak memilih waktu tepat untuk berkarya sehingga mereka bisa berkreasi dengan perasaan bahagia.

Tahukah Kamu?
Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
 Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
Tahukah Kamu?
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Tahukah Kamu?
Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
 Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
Tahukah Kamu?
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
X