Seniman dengan keahlian craft ini lahir di Tanjung panda Belitung. Tangan kreatifnya telah menghasilkan banyak craft dari Faber-Castell Indonesia. Selain mengotak-ngatik Connector Pen, Taufik gemar membuat miniature diorama. Hobinya ini sudah mengantarnya menjadi runner up Lomba Diorama di Indonesia Diecast EXPO 2017, Juara 2 Lomba Diorama KAI EXPO 2018, dan berhasil menorehkan nama di Singapore Book of Records sebagai seniman yang membuat sculpture terbesar dari colour marker di Art Festival Singapore di 2017.
IG : Taufiq Maulidin
Untuk membuat craft, saya biasanya mulai dari imajinasi saya pada sebuah benda-benda di sekitar. Sejak kecil saya sudah mandiri, jika semasa kecil anak seumuran saya dibelikan mainan oleh orang tua, justru saya membuatnya sendiri dengan modal kreatifitas dan bahan-bahan di sekitar saya. Misalnya sampah bekas sepeti botol bekas, kayu kayu bekas, sendal jepit, kaleng-kaleng kosong, paralon, dan lain sebagainya. Kebiasaan itu lanjut sampai sekarang. hal ini pula yang menyadarkan saya untuk peduli kepada lingkungan. Sampah juga bisa menjadi sebuah karya seni yang berharga dan bernilai tinggi. Selain itu, sejak kecil saya ingin menjelajahi tempat-tempat bersejarah dan indah di dunia. Karena keinginan itu belum tersampaikan semua untuk saat ini, maka saya tuangkan keinginan saya itu melalui karya seni berupa miniatur dan diorama. Material yang saya gunakan biasanya dari bahan-bahan bekas atau sampah yang tak terpakai di sekitar saya. Dengan hobi ini, saya bisa menciptakan tempat-tempat tersebut, seakan saya berada di tempat dimana tempat tersebut. Serunya, karena miniatur dan diorama ini adalag hasil dari karya tangan sendiri, saya bisa menikmati dan melihat semua tiap sudut sempurna atau ketidaksempurnaannya.