loading data...

Soft Skill Apa Yang Diperlukan Untuk Menjadi Sukses di Era Digital, Ini Jawaban Ahli.

Perilaku dan masalah akibat stress pandemi

 

Jakarta, 28 September 2021. Pandemik yang telah berlangsung satu tahun lebih ternyata tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, namun juga anak.

Tanpa disadari bahwa anak merupakan korban tersembunyi dari dampak pandemik, hal itu menjadi diungkap oleh Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People.id dalam webinar parenting yang diadakan oleh Faber-Castell yang bertemakan "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital” pada Sabtu 25 September 2021.

Di banyak kasus yang ditemui, dan berdasarkan hasil penelitian yang di Soetikno, Agustina, Verauli, dan Tirta (2020) ditengarai adanya peningkatan permasalahan perilaku dan masalah akibat paparan stress di kala pandemik saat ini.

Beberapa masalah yang timbul antara lain menarik diri dari keramaian (withdrawal), gangguan somatik atau somatic symptom disorder (munculnya gejala dari tubuh akibat kecemasan yang berlebihan), agresi, depresi maupun masalah perilaku lainnya.

Kondisi ini tidak lebih dikarenakan beberapa faktor pencetus, seperti ruang bergerak yang terbatas, pendidikan berkualitas yang belum merata, orang tua yang sibuk, serta kondisi psikologi yang tidak stabill.

Gawai seperti dua mata uang

Maka timbul cara instan yang banyak diambil orang tua untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan gawai kepada anak, padahal pemberian gawai bukannya tanpa dampak.

Pemberian gawai seperti dua mata uang, selain positif dari gawai seperti memberikan kemudahan, informasi dan hiburan namun gawai juga memiliki efek negatif, khususnya jika tanpa dibatasi waktu penggunaannya, ungkap Yohana.

Beberapa efek negatif dari gawai menurut Yohana berdasarkan riset yang dilakukan oleh  Straker, Leon M. & Howie, Erin K. (2016) dan Dr. John Hutton (2020), yakni : gangguan kesehatan fisik, terlambat bicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada executive function serta masalah perilaku.

Untuk itu, Yohana menyarankan kepada orang tua untuk cerdas memiliki bentuk permainan yang cocok bagi anak yang dibagi berdasarkan umur dan kebutuhannya. Permainan yang tepat juga sangat berguna untuk mendorong kreativitas bagi anak, dimana kreativitas sangatlah berguna bagi salah satu modal kesuksesan seseorang dimana depan.

Salah satu bentuk permainan yang disarankan oleh Yohana adalah dalam bentuk explorasi permainan yang berbasis seni, seperti produk terbaru dari Faber-Castell, yakni Creative Art Series 2

Creative Art Series

Produk Creative Art Series ini merupakan produk yang sangat memperhatikan kebutuhan anak khususnya di usia Sekolah Dasar dan PAUD, dimana didalamnya terdapat mewarnai, membuat prakarya/craft, yang memadukan unsur pengembangan atas motorik kasar, sensorik, pengenalan warna, melatih konsentrasi, dan tentunya kreativitas, tutup Yohana.

Sementara itu, Product Spv Faber-Castell International Indonesia, Harsyal Rosidi mengatakan bahwa Produk Creative Art Series ke-2 merupakan kelanjutan produk Creative Art Series yang pertama kali diluncurkan pada tahun lalu, produk ini diharapkan mengulangi kesuksesan dari edisi pertama.

Produk ini dikembangkan sesuai dengan melihat kondisi yang terjadi pada saat ini, dimana pandemik menyebabkan anak mengalami kebosanan, serta dengan produk ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Adapun Creative Art Series II terdiri atas 4 produk, yakni Basketball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi selumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Hasyal juga mengatakan bahwa didalam setiap kemasan Creative Art Series Faber-Castell juga disertai voucher untuk bisa mengikuti workshop yang diadakan secara daring oleh Faber-Castell.

Saat ini Creative Art Series Faber-Castell tersedia secara eksklusif melalui official

e-commerce Faber-Castell yang ada di Tokopedia dan juga Shopee.

Bagikan

Rekomendasikan artikel ini

Tahukah Kamu?
Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
 Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
Tahukah Kamu?
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Tahukah Kamu?
Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
 Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
Tahukah Kamu?
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja