loading data...
images

Tips Atasi Burnout di Lingkungan Kerja

‘Burnout’ adalah salah satu istilah populer yang seringkali dikaitkan dengan kelelahan di lingkungan kerja. Menurut World Health Organization (WHO), burnout merupakan sindrom yang timbul akibat stres kerja kronis yang tidak ditangani dengan baik dan bahwasanya bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan kombinasi dari kelelahan emosional, munculnya perasaan negatif terhadap rekan kerja atau organisasi, serta timbulnya rasa tidak kompeten dan tidak produktif. Faktor-faktor yang dapat memicu burnout terdiri dari beban kerja yang terus meningkat, minimnya kontrol terhadap pekerjaan atau keputusan, ketidaksesuaian antara nilai pribadi dan budaya di lingkup kerja, kurangnya pengakuan atau apresiasi atas hasil kerja, serta lingkungan kerja yang tidak suportif.

Menurut Hersa Aranti, Psikolog dari platform Sedari, burnout adalah sinyal penting bahwa sistem kerja dan work-life balance perlu dievaluasi. “Salah satu cara mengenali burnout adalah memperhatikan tanda-tandanya sedari dini. Kita harus menerapkan work-life boundaries supaya kesehatan mental tetap tetap terjaga, bangun kesadaran dan kebiasaan untuk merawat diri, cari hobi atau aktivitas yang dapat dinikmati dan cukup fleksibel seperti menggambar, mewarnai, dan journaling,” kata Hersa Aranti. Menggambar, mewarnai, dan journaling merupakan bentuk dari aktivitas-aktivitas sederhana yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyediakan ruang bagi pikiran untuk bernapas. Kegiatan seperti menggambar atau journaling terbukti dapat membantu seseorang untuk menyalurkan emosi dan menciptakan ruang pribadi tanpa beban dan ekspektasi, suatu bentuk self-care yang tidak memerlukan banyak persiapan dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, termasuk di lingkungan kerja atau di tengah padatnya pekerjaan.

Teruntuk kalangan dewasa dan dewasa muda yang mulai aktif bekerja, mengintegrasikan kebiasaan menulis reflektif atau sekadar mencoret-coret di sela kesibukan merupakan cara ampuh untuk menenangkan diri. Dalam hal ini, pemilihan alat juga turut memengaruhi kenyamanan saat beraktivitas. Produk seperti Faber-Castell Black Edition, yang dikenal dengan pensil warnanya yang lembut dan tajam, atau Gel Pen Series yang nyaman digunakan untuk menulis dalam waktu yang lama, telah banyak digunakan oleh pengguna dewasa dan dewasa muda yang ingin tetap produktif serta menjaga ruang kreatif pribadi mereka. Alih-alih dianggap sebagai kegiatan anak-anak, mewarnai dan menggambar kini justru berkembang menjadi medium regulasi emosi yang digemari oleh segala kalangan masyarakat, termasuk para profesional. Aktivitas menggambar dan mewarnai dapat membantu otak untuk lebih rileks, fokus pada satu hal dalam satu waktu, sekaligus menjauhkan diri dari tekanan multitasking yang seringkali memicu stres.

Di tengah tekanan dan beban pekerjaan yang semakin kompleks, langkah kecil seperti mengambil waktu untuk journaling, menggambar atau bermain warna bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap tuntutan untuk selalu produktif. Menyediakan ruang bagi kreativitas bukan hanya tentang menghasilkan karya, tetapi juga tentang mengenal dan merawat diri sendiri dengan cara yang sederhana namun bermakna. Faber-Castell menyadari pentingnya peran seni dalam menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental, terutama dalam era dimana tekanan produktivitas sangat tinggi. Menggambar, mewarnai, dan menulis merupakan bentuk-bentuk kegiatan sederhana, tapi dapat mendorong tumbuhnya kreativitas di tengah lingkungan yang berat. Dengan menghadirkan produk-produk yang relevan dan berkualitas, Faber-Castell berharap dapat terus mendukung hadirnya ruang bagi generasi muda dan pekerja profesional untuk mengenali batas diri dan mengelola stres dengan cara yang manusiawi dan kreatif.

Tahukah Kamu?
Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
 Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
Tahukah Kamu?
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Tahukah Kamu?
Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
 Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
Tahukah Kamu?
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
X